tag:blogger.com,1999:blog-17698556663421923702024-03-14T02:34:16.065-07:00Tari Daerah IndonesiaBlognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-56205956859512744532011-06-28T08:26:00.000-07:002011-06-28T08:30:25.917-07:00Reog Ponorogo - Jawa<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip74LVSbR3wkAnRvpMyrjvqyexHtUA1kiywmRITeuywvDAmLx_ZUPbFnwRRhMxzUHRyt-rqGp28YF9G8dwW5TRe7N0y9QaBqSATUcf9FmPuqTt-yjZiIdSXMtP4u79BhRW1gkFfgU_a6rz/s1600/Reog+Ponorogo+-+Jawa+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="227" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip74LVSbR3wkAnRvpMyrjvqyexHtUA1kiywmRITeuywvDAmLx_ZUPbFnwRRhMxzUHRyt-rqGp28YF9G8dwW5TRe7N0y9QaBqSATUcf9FmPuqTt-yjZiIdSXMtP4u79BhRW1gkFfgU_a6rz/s320/Reog+Ponorogo+-+Jawa+1.jpg" width="320" /></a></div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Sebenarnya Indonesia kaya akan keaneragaman kebudayaan namun kurangnya perhatian oleh masyarakat kalangan atas vatau pemerintah, budaya yang ada di in idonesia sedikit demi sedsikit akan hilang karena akan tersingkir oleh budaya asing yang masuk keindonesia. Bangsa indonesia harus benara-benar memfilter terhadap kebudayaan yang masuk ke indonesia yaitu budaya asing yang menyalahi adeologi pancasila. Dengan cara menilai, mempertimbangkan, dan memutuskan layak atau tidaknya budaya tersebut masuk ke indonesia.</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Dari keanekaragaman kebudayaan di Indonesia, salah satunya yaitu Reog Ponorogo. Reog adalah salah satu budaya bangsa Indonesia yang masih eksis dan terus di kembangkan agar budaya tersebut bisa dilestarikan dan sebagai warisan yang tidaj ternilai bagi anak cucu. Ada satu kejadian yang akan mengecap bahwa reog adalah milik negara Malaysia, namun Indonesia tetap mempertahankannya. Dengan kejadian tersebut hendaklah kita sebagai pemuda penerus bangsa harus melestarikan reog ponorogo. </div><br />
<a name='more'></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinznalb4Oye66LgKX4eprZb2vjCGBRkGAN923oEyYaSrSU5v72ZfT3rqhqZPNOwAs7LLZ7zXaukMkXdpjW6DOv-4lN_6JKH4sZsaVamGp0Mdxx_IltlNCMOFxVE7gxR92rKBjq2h3MZDea/s1600/Reog+Ponorogo+-+Jawa+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinznalb4Oye66LgKX4eprZb2vjCGBRkGAN923oEyYaSrSU5v72ZfT3rqhqZPNOwAs7LLZ7zXaukMkXdpjW6DOv-4lN_6JKH4sZsaVamGp0Mdxx_IltlNCMOFxVE7gxR92rKBjq2h3MZDea/s320/Reog+Ponorogo+-+Jawa+2.jpg" width="320" /></a>Reog ponorogon oleh pemkab ponorogo di lestarikan dengan mengadakan acara rutin tahunan yaitu Grebeg Suro, yang biasanya acara tyersebut di adakan pada malam satu suro. pemkab ponorogo menggelar acara ini dalam taraf atau tingkatan nasional dari daerah manapun di indonesia bisa ikut partisipasi di dalamnya. beberapa tujuan yang di capai adalah : <br />
<br />
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">1. Hiburan untuk masyarakat </div>2. Melestarikan adat daerah dan budaya bangsa<br />
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">3. Sebagai upaya pelestarian budaya bangsa pada para penerus bangsa.</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Pertunjukan reog di Ponorogo tahun 1920. Selain reog, terdapat pula penari kuda kepang dan bujangganong.Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok , namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.</div><br />
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa Barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50kg hanya dengan menggunakan giginya . Populernya Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Kertabumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer di antara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru dimana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewondono, Dewi Songgolangit, and Sri Genthayu.</div><br />
V<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWP0pu4OMHZsmfmCTB3fBcTT_MjuLrnJMt1eQFiDmrBOxnxNUJW5th1yYzp25S83EbD9PwGmDLXagv1c6kIdQiaDCMHwXI4SoW31waRRFS7lfkoVxb5si-vxKmr19JwESG4RMUaxgrmTZs/s1600/Reog+Ponorogo+-+Jawa+3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; cssfloat: right; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="228" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWP0pu4OMHZsmfmCTB3fBcTT_MjuLrnJMt1eQFiDmrBOxnxNUJW5th1yYzp25S83EbD9PwGmDLXagv1c6kIdQiaDCMHwXI4SoW31waRRFS7lfkoVxb5si-vxKmr19JwESG4RMUaxgrmTZs/s320/Reog+Ponorogo+-+Jawa+3.jpg" width="320" /></a>ersi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan 'kerasukan' saat mementaskan tariannya .<br />
<br />
Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai pewarisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.<br />
<br />
Pementasan Seni Reog <br />
Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.<br />
<br />
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,<br />
<br />
Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.<br />
<br />
Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.<br />
<br />
Kontroversi <br />
Foto tari Barongan di situs resmi Malaysia, yang memicu kontroversi.Tarian sejenis Reog Ponorogo yang ditarikan di Malaysia dinamakan Tari Barongan. Tarian ini juga menggunakan topeng dadak merak, yaitu topeng berkepala harimau yang di atasnya terdapat bulu-bulu merak. Deskripsi dan foto tarian ini ditampilkan dalam situs resmi Kementrian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia.<br />
<br />
Kontroversi timbul karena pada topeng dadak merak di situs resmi tersebut terdapat tulisan "Malaysia", dan diakui sebagai warisan masyarakat dari Batu Pahat, Johor dan Selangor, Malaysia. Hal ini memicu protes berbagai pihak di Indonesia, termasuk seniman Reog asal Ponorogo yang menyatakan bahwa hak cipta kesenian Reog telah dicatatkan dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004, dan dengan demikian diketahui oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia.Ditemukan pula informasi bahwa dadak merak yang terlihat di situs resmi tersebut adalah buatan pengrajin Ponorogo. Ribuan seniman Reog sempat berdemonstrasi di depan Kedutaan Malaysia di Jakarta. Pemerintah Indonesia menyatakan akan meneliti lebih lanjut hal tersebut.<br />
<br />
Pada akhir November 2007, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Muhammad Zain menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli negara itu. Reog yang disebut “Barongan” di Malaysia dapat dijumpai di Johor dan Selangor, karena dibawa oleh rakyat Jawa yang merantau ke negeri tersebut .Blognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-62307306863872634032011-06-28T07:48:00.000-07:002011-06-28T07:48:19.712-07:00Tari Saman - Aceh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHdHD65QVBZcvyzY_UVdXbN8ZpD6Av-AywAl-W7sUmF17lL0mrUkGj0zgaW_SD7c62NghVvYE8RKKWgMPeOBNAGn9LrEsNLQn3Q3DKmybxNJGXOluARZC21Qb8Uj0W8ibmDENA0kJLlxOg/s1600/Tari+Saman+-+Aceh.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="222" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHdHD65QVBZcvyzY_UVdXbN8ZpD6Av-AywAl-W7sUmF17lL0mrUkGj0zgaW_SD7c62NghVvYE8RKKWgMPeOBNAGn9LrEsNLQn3Q3DKmybxNJGXOluARZC21Qb8Uj0W8ibmDENA0kJLlxOg/s320/Tari+Saman+-+Aceh.jpg" width="320" /></a></div>Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.<br />
<br />
Makna dan FungsiTari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.<br />
<br />
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.<br />
<br />
<a name='more'></a>Paduan SuaraTari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria.<br />
<br />
Pada zaman dahulu,tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu,diantaranya dalam upacara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, khususnya dalam konteks masa kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi,seperti kunjungan tamu-tamu Antar Kabupaten dan Negara,atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya. Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :<br />
<br />
1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.<br />
2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.<br />
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.<br />
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak<br />
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.<br />
<br />
GerakanTarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam,syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.Dalam konteks kekinian,tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.<br />
<br />
Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang,kirep,lingang,surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo)<br />
<br />
Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh. Selain mengatur gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman. yaitu ganit.Blognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-26217807137462396522011-06-28T07:43:00.000-07:002011-06-28T07:43:48.418-07:00Tari Kecak - Bali<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnU6D4DYDmtwWmR7l3Yg8K0-n6HDMjfor1B3HNB5H65kRe2REQJDYhB6Ka4BGJCr3_kqgkFVEhI5kKKpUt0rRtAPcVM0OTXCCLbH2OWzQuqyaILZdpmvChe_qW92Tm6yFCO3ul1yuHWmYG/s1600/Tari+Kecak+-+Bali+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="229" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnU6D4DYDmtwWmR7l3Yg8K0-n6HDMjfor1B3HNB5H65kRe2REQJDYhB6Ka4BGJCr3_kqgkFVEhI5kKKpUt0rRtAPcVM0OTXCCLbH2OWzQuqyaILZdpmvChe_qW92Tm6yFCO3ul1yuHWmYG/s320/Tari+Kecak+-+Bali+2.jpg" width="320" /></a></div>Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan alternatif: Ketjak, Ketjack, dan Ketiak), adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. <br />
<br />
Namun demikian, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.<br />
<br />
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.<br />
<br />
<a name='more'></a><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQc2Di1-V63jewtEnfZzej06pxCnpCZEZCXjhfkMXS-0qAwxZnV1nbUYxcv1i6zIk62VxBLK0NUGJraDRISQQKImIzQBsquBme-teBvn5P6uIv4P3DDVoqd2OyW9ne3cej6_LEC0wlqrqu/s1600/Tari+Kecak+-+Bali+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQc2Di1-V63jewtEnfZzej06pxCnpCZEZCXjhfkMXS-0qAwxZnV1nbUYxcv1i6zIk62VxBLK0NUGJraDRISQQKImIzQBsquBme-teBvn5P6uIv4P3DDVoqd2OyW9ne3cej6_LEC0wlqrqu/s320/Tari+Kecak+-+Bali+1.jpg" width="320" /></a></div>Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana. Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.Blognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-38635773954725821072011-06-28T07:05:00.001-07:002011-06-28T07:05:17.216-07:00Kuda Lumping - Jawa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7I49nL6w2OYdMszb19C6fREo6nwNSUtaWHE-T2K1cjgPViRGAQwTi-a15N2nYISfKAKgHihOPoc62U2hW8QMHjx9NkTdx1we0P-SldlNT59Y34Rbu0Clh9_Ek3TLCnqy0jRybynDXnfYQ/s1600/Kuda+Lumping+-+Jawa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="222" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7I49nL6w2OYdMszb19C6fREo6nwNSUtaWHE-T2K1cjgPViRGAQwTi-a15N2nYISfKAKgHihOPoc62U2hW8QMHjx9NkTdx1we0P-SldlNT59Y34Rbu0Clh9_Ek3TLCnqy0jRybynDXnfYQ/s320/Kuda+Lumping+-+Jawa.jpg" width="320" /></a></div>Disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. <br />
<br />
Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari reog. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Malaysia dan Singapura. Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.<br />
<br />
SejarahKonon, tari kuda lumping merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda.<br />
<br />
<a name='more'></a>Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan. Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.<br />
<br />
Di Jawa Timur, seni ini akrab dengan masyarakat di beberapa daerah, seperti Malang, Nganjuk, Tulungagung, dan daerah-daerah lainnya. Tari ini biasanya ditampilkan pada event-event tertentu, seperti menyambut tamu kehormatan, dan sebagai ucapan syukur, atas hajat yang dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa.<br />
<br />
Dalam pementasanya, tidak diperlukan suatu koreografi khusus, serta perlengkapan peralatan gamelan seperti halnya Karawitan. Gamelan untuk mengiringi tari kuda lumping cukup sederhana, hanya terdiri dari Kendang, Kenong, Gong, dan Slompret, yaitu seruling dengan bunyi melengking. Sajak-sajak yang dibawakan dalam mengiringi tarian, biasanya berisikan himbauan agar manusia senantiasa melakukan perbuatan baik dan selalu ingat pada Sang Pencipta.<br />
<br />
Selain mengandung unsur hiburan dan religi, kesenian tradisional kuda lumping ini seringkali juga mengandung unsur ritual. Karena sebelum pagelaran dimulai, biasanya seorang pawang hujan akan melakukan ritual, untuk mempertahankan cuaca agar tetap cerah mengingat pertunjukan biasanya dilakukan di lapangan terbuka. Dalam setiap pagelarannya, tari kuda lumping ini menghadirkan 4 fragmen tarian yaitu 2 kali tari Buto Lawas, tari Senterewe, dan tari Begon Putri.<br />
<br />
Pada fragmen Buto Lawas, biasanya ditarikan oleh para pria saja dan terdiri dari 4 sampai 6 orang penari. Beberapa penari muda menunggangi kuda anyaman bambu dan menari mengikuti alunan musik. Pada bagian inilah, para penari Buto Lawas dapat mengalami kesurupan atau kerasukan roh halus. Para penonton pun tidak luput dari fenomena kerasukan ini. Banyak warga sekitar yang menyaksikan pagelaran menjadi kesurupan dan ikut menari bersama para penari. Dalam keadaan tidak sadar, mereka terus menari dengan gerakan enerjik dan terlihat kompak dengan para penari lainnya.<br />
<br />
Untuk memulihkan kesadaran para penari dan penonton yang kerasukan, dalam setiap pagelaran selalu hadir para datuk, yaitu orang yang memiliki kemampuan supranatural yang kehadirannya dapat dikenali melalui baju serba hitam yang dikenakannya. Para datuk ini akan memberikan penawar hingga kesadaran para penari maupun penonton kembali pulih. Pada fragmen selanjutnya, penari pria dan wanita bergabung membawakan tari senterewe. Pada fragmen terakhir, dengan gerakan-gerakan yang lebih santai, enam orang wanita membawakan tari Begon Putri, yang merupakan tarian penutup dari seluruh rangkaian atraksi tari kuda lumping.Blognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-69720585134835044132011-06-28T06:29:00.000-07:002011-06-28T07:38:59.462-07:00Tari Pendet - Bali<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2lFeb-V_bCp0jv8K3yABNkDMaQNf0m16As8Ozrec8OCY7JNCXVeDtCtt1TYwTuIB-RcyFgKhLKRgJzGX8eH-Z9qS_UMMMG0rwn1nqUxBFtmhp9nRiE_PWZEgY0tJWhwSfF7QlINDnqOBW/s1600/Tari+Pendet+-+Bali+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="219" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2lFeb-V_bCp0jv8K3yABNkDMaQNf0m16As8Ozrec8OCY7JNCXVeDtCtt1TYwTuIB-RcyFgKhLKRgJzGX8eH-Z9qS_UMMMG0rwn1nqUxBFtmhp9nRiE_PWZEgY0tJWhwSfF7QlINDnqOBW/s320/Tari+Pendet+-+Bali+1.jpg" width="320" /></a></div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.</div><br />
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.</div><br />
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.</div><br />
<a name='more'></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQcdLZp7ZTSVeYqAB-nPNNTmoc4Xwo8eadZyj2MBM8daWAYbGh7FLTHqaaD5NvOXo1WDxvDP9-PHbOxJzzVbTQ_a7tiUKVjhD7BcyBpUTxv6yCirAnhYTvAu5uNQPC0T7X4ZW5gTCpcL_i/s1600/Tari+Pendet+-+Bali+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQcdLZp7ZTSVeYqAB-nPNNTmoc4Xwo8eadZyj2MBM8daWAYbGh7FLTHqaaD5NvOXo1WDxvDP9-PHbOxJzzVbTQ_a7tiUKVjhD7BcyBpUTxv6yCirAnhYTvAu5uNQPC0T7X4ZW5gTCpcL_i/s320/Tari+Pendet+-+Bali+2.jpg" width="320" /></a>Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.<br />
<br />
Tari pendet menjadi sorotan media Indonesia karena tampil dalam program televisi Enigmatic Malaysia Discovery Channel. Menurut pemerintah Malaysia, mereka tidak bertanggung jawab atas iklan tersebut karena dibuat oleh Discovery Channel Singapura, kemudian Discovery TV melayangkan surat permohonan maaf kepada kedua negara, dan menyatakan bahwa jaringan televisi itu bertanggung jawab penuh atas penayangan iklan program tersebut. Meskipun demikian, insiden penayangan pendet dalam program televisi mengenai Malaysia ini sempat memicu sentimen Anti-Malaysia di Indonesia.Blognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-85414415801491210652011-06-28T05:40:00.000-07:002011-06-28T06:43:51.337-07:00Tari Orlapei - Maluku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs-uf0rzwnqTmvAp41wwBHJud0NKG2BhFOi-p_TwXYy9yQaWCaBbHHXPaUeUjRgk9aDXrsJz1Pv82oxjauMJ9rPcz3qg6EMgJxbQgPhCz9R1CRKoSZX8BUEsfZ38WfB2KhhRZ5rkS-wIox/s1600/Tari+Orlapei+-+Maluku.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs-uf0rzwnqTmvAp41wwBHJud0NKG2BhFOi-p_TwXYy9yQaWCaBbHHXPaUeUjRgk9aDXrsJz1Pv82oxjauMJ9rPcz3qg6EMgJxbQgPhCz9R1CRKoSZX8BUEsfZ38WfB2KhhRZ5rkS-wIox/s320/Tari+Orlapei+-+Maluku.jpg" width="320" /></a></div>Tarian ini adalah tarian penyambutan para tamu kehormatan pada acara-acara Negeri/Desa di Maluku Tengah. Pada umumnya menggambarkan suasana hati yang gembira dari seluruh masyarakat terhadap kedatangan tamu kehormatan di Negeri/Desa-nya, dan menjadi ungkapan Selamat Datang. <br />
<br />
Kombinasi pola lantai dan gerak serta rithem musik lebih memperkuat ungkapan betapa seluruh masyarakat Negeri/Desa setempat merasa sangat senang dengan hadirnya tamu kehormatan di Negeri/Desa mereka.Tarian ini menggunakan properti “gaba-gaba” (bagian tangkai dari pohon sagu/rumbia sebagai makanan khas rakyat Maluku, dan dalam dialek Maluku disebut “jaga sagu”) Diiringi alat musik tradisional rakyat Maluku, yaitu : Tifa, Suling Bambu, Ukulele, dan Gitar.Blognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-69461093283364569592011-06-28T05:14:00.001-07:002011-06-28T06:09:42.700-07:00Tari Piring - Minangkabau - Sumatera<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMEyMAuhvtr_keVLShIrqaxrEnVxkeDK8szZnHpmuUeWdRKsWmsGfPt-P9VSomI040z-CpkX4UkPeiwC3DP256Yu8-L-9_IS8-wfolcuCxfDqX2BKP0hNrTT_-nZ1pBN1OJrR4wZn5rB6F/s1600/Tari+Piring+-+Minangkabau+-+Sumatera+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMEyMAuhvtr_keVLShIrqaxrEnVxkeDK8szZnHpmuUeWdRKsWmsGfPt-P9VSomI040z-CpkX4UkPeiwC3DP256Yu8-L-9_IS8-wfolcuCxfDqX2BKP0hNrTT_-nZ1pBN1OJrR4wZn5rB6F/s320/Tari+Piring+-+Minangkabau+-+Sumatera+2.jpg" width="320" /></a></div>Tarian Piring (Minangkabau: Tari Piriang) merupakan sebuah seni tarian milik orang Minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat. Ia merupakan salah satu seni tarian Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan keturunan Minangkabau.<br />
<br />
Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercucuk tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya. Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div>Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh penari-penari tersebut. Bagi menambah unsur-unsur estetika , magis dan kejutan dalam tarian ini, penari lelaki dan perempuan akan memijak piring-piring pecah tanpa rasa takut dan tidak pula luka. Penonton tentu akan berasa ngeri apabila kaca-kaca pecah dan tajam itu dipijak sambil menarik.<br />
<br />
<a name='more'></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCOnsaw-M4gCMmFIYchjtUnFDDfEZizL9A07BG40CK9BmTOB0CljezEUdHVzYQNV7WoDc0u_oWikM768VPYsmL5uXZVcfT-EAea8tzHkDkYnNEVtxwDhJTCI8lUyPp3adxLwDNc7BxZK7p/s1600/Tari+Piring+-+Minangkabau+-+Sumatera.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="227" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCOnsaw-M4gCMmFIYchjtUnFDDfEZizL9A07BG40CK9BmTOB0CljezEUdHVzYQNV7WoDc0u_oWikM768VPYsmL5uXZVcfT-EAea8tzHkDkYnNEVtxwDhJTCI8lUyPp3adxLwDNc7BxZK7p/s320/Tari+Piring+-+Minangkabau+-+Sumatera.JPG" width="320" /></a>Blognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-15828047197972668722011-06-28T05:13:00.001-07:002011-06-28T06:06:48.794-07:00Tari Katreji - Maluku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM3XwLvqyvQJ9rYr1vx4xO_Ze8wp3srASVV-Wug6TiMvw_Wn82f9veXCauLkqLMrt5yj8ZnmNhZI45zLy-af3Or813fbkU7zY8eCrqCttI8k7UBEFtwC5D5p0On5w-vKthTvB8FxXsyDhK/s1600/Tari+Katreji+-+Maluku.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM3XwLvqyvQJ9rYr1vx4xO_Ze8wp3srASVV-Wug6TiMvw_Wn82f9veXCauLkqLMrt5yj8ZnmNhZI45zLy-af3Or813fbkU7zY8eCrqCttI8k7UBEFtwC5D5p0On5w-vKthTvB8FxXsyDhK/s320/Tari+Katreji+-+Maluku.jpg" width="320" /></a></div>Tarian ini adalah suatu tarian pergaulan masyarakat Maluku yang biasanya digelarkan pada acara-acara negeri / desa berkaitan dengan upacara-upacara pelantikan Raja / Kepala Desa, atau pada acara-acara ramah tamah masyarakat negeri/desa dengan tamu kehormatan yang hadir di negeri/desa-nya.Dari pendekatan sejarah, tarian ini merupakan suatu AKULTURASI dari budaya Eropa (Portugis dan Belanda) dengan budaya Maluku.<br />
<br />
Hal ini lebih nampak pada setiap aba-aba dalam perubahan pola lantai dan gerak yang masih menggunakan bahasa Portugis dan Belanda sebagai suatu proses BILINGUALISME.Dalam perkembangannya tarian ini kemudian menjadi tarian rakyat yang hampir setiap saat digelarkan pada acara-acara pesta rakyat, baik yang dilaksanakan pada saat hajatan keluarga, maupun negeri/desa, yang menggambarkan suasana suka cita, kegembiraan seluruh masyarakat.<br />
<br />
Tarian ini diiringi alat musik biola, suling bambu, ukulele, karakas, guitar, tifa dan bas gitar, dengan pola rithm musik barat (Eropa) yang lebih menonjol. Tarian ini masih tetap hidup dan digemari oleh masyarakat Maluku sampai sekarangBlognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-64396796161593630402011-06-28T05:12:00.002-07:002011-06-28T06:07:02.801-07:00Tari Seudati - Aceh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXNkNBFaKJCorqtVpCy-uuFjMZXpS2xYfgynz2IltoJMSW9DzuXVozQIurekODukR7IKz2IYh2KqUpMTDj00NclmA_tHpHjXIRq9KY_OmhjsUk78c5IS0kW34qQ3ln8TMf6gupgtwjOyz0/s1600/Tari+Seudati+-+Aceh.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="222" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXNkNBFaKJCorqtVpCy-uuFjMZXpS2xYfgynz2IltoJMSW9DzuXVozQIurekODukR7IKz2IYh2KqUpMTDj00NclmA_tHpHjXIRq9KY_OmhjsUk78c5IS0kW34qQ3ln8TMf6gupgtwjOyz0/s320/Tari+Seudati+-+Aceh.jpg" width="320" /></a></div>Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari kata Syahadat, yang berarti saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.<br />
<br />
Tarian ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau Tari Perang, yang mana syairnya selalu membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan penjajahan. Oleh sebab itu tarian ini sempat dilarang pada zaman penjajahan Belanda, tetapi sekarang tarian ini diperbolehkan kembali dan menjadi Kesenian Nasional Indonesia.Blognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-42170670614957390182011-06-28T05:12:00.000-07:002011-06-28T06:26:42.847-07:00Tari Cakalele - Maluku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoOzuaL7tUKi8Iz2QSX8zwWc-6VojSxn6sxo_uI0Dkxat2DM2mGPKtxPfSAuqryhn486XkaMKDR_RrO8AJaDSNaUCWXZ7E-qN9F4OJZs0yo_8llEyM2RJuv0uiUZU38ckqIyYs9MfCpGhx/s1600/Tari+Cakalele+-+Maluku.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="227" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoOzuaL7tUKi8Iz2QSX8zwWc-6VojSxn6sxo_uI0Dkxat2DM2mGPKtxPfSAuqryhn486XkaMKDR_RrO8AJaDSNaUCWXZ7E-qN9F4OJZs0yo_8llEyM2RJuv0uiUZU38ckqIyYs9MfCpGhx/s320/Tari+Cakalele+-+Maluku.JPG" width="320" /></a></div>Cakalele merupakan tarian tradisional khas Maluku. Tari Cakalele dimainkan oleh sekitar 30 laki-laki dan perempuan. Para penari laki-laki mengenakan pakaian perang yang didominasi oleh warna merah dan kuning tua. Di kedua tangan penari menggenggam senjata pedang (parang) di sisi kanan dan tameng (salawaku) di sisi kiri, mengenakan topi terbuat dari alumunium yang diselipkan bulu ayam berwarna putih. Sedangkan penari perempuan mengenakan pakaian warna putih sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya. <br />
<br />
Dalam tarian Cakalele ini, para penari melakukan tarian yang diiringi dengan musik tifa, suling, musik beduk (tambur) dan kerang besar(bia) yang ditiup. Tari Cakalele disebut juga dengan tari kebesaran, karena digunakan untuk penyambutan para tamu agung seperti tokoh agama dan pejabat pemerintah yang berkunjung ke bumi Maluku. <br />
<br />
Keistimewaan tarian ini terletak pada tiga fungsi simbolnya, yaitu:<br />
a. Pakaian berwarna merah pada kostum penari laki-laki, menyimbolkan rasa heroisme terhadap bumi Maluku, serta keberanian dan patriotisme orang Maluku ketika menghadapi perang. <br />
b. Pedang pada tangan kanan menyimbolkan harga diri warga Maluku yang harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan. <br />
c. Tameng (salawaku) dan teriakan lantang menggelegar pada selingan tarian menyimbolkan gerakan protes terhadap sistem pemerintahan yang dianggap tidak memihak kepada masyarakat.Blognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-22058643220147340982011-06-28T05:10:00.001-07:002011-06-28T06:35:50.394-07:00Tari Bedhaya Ketawang - Jawa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_mG0nHxYpk4yomfLxapxCRcJFgju9ylNqnDle5rdHFWfx8rPvETecG9bcaxTcDYwMEom12Yce-Siz2j_AxG7Pyj1qQAt24blXmoJMMca4yEpEh5Bx1zqP2uxDPyIa1UD8DI2ZoKE0Oor2/s1600/Tari+Bedhaya+Ketawang+-+Jawa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_mG0nHxYpk4yomfLxapxCRcJFgju9ylNqnDle5rdHFWfx8rPvETecG9bcaxTcDYwMEom12Yce-Siz2j_AxG7Pyj1qQAt24blXmoJMMca4yEpEh5Bx1zqP2uxDPyIa1UD8DI2ZoKE0Oor2/s320/Tari+Bedhaya+Ketawang+-+Jawa.jpg" width="320" /></a></div>Tari Bedhaya Ketawang adalah sebuah tari yang amat disakralkan dan hanya digelar dalam setahun sekali. Konon di dalamnya sang Ratu Kidul ikut menari sebagai tanda penghormatan kepada raja-raja penerus dinasti Mataram. Perbendaharaan beksan (tarian) tradisi keraton Surakarta Hadiningrat terdiri dari berbagai ragam. Dilihat dari fungsinya, tarian itu bisa dibagi dalam 3 macam. Yaitu tari yang punya sifat magis religius, tari yang menggambarkan peperangan, dan tari yang mengandung cerita (drama).<br />
<br />
Masing-masing tari tercipta karena ada sejarahnya yang dipengaruhi oleh suasana saat itu. Berbagai macam jenis tari yang diciptakan oleh pengramu keraton bukan asal buat, melainkan dipadu dengan masukan dari kalangan lelembut yang punya hubungan baik dengan keluarga keraton. Sehingga ada muatan mistis dan gaib. Tari yang punya sifat magis-religius ini, seperti Bedhaya biasanya diperagakan oleh kaum putri yang berjumlah 7 atau 9 orang, sedang yang diperagakan oleh 4 putri biasa disebut Tari Srimpi.<br />
<br />
Asal mulanya tari Bedhaya Ketawang hanya diperagakan oleh tujuh wanita saja. Dalam perkembangan selanjutnya, karena tari ini dianggap sebuah tarian khusus dan dipercaya sebagai tari yang amat sakral kemudian diperagakan oleh sembilan orang. Berbeda dengan tarian lainnya, Bedhaya Ketawang ini semula khusus diperagakan oleh abdi dalem Bedhaya Keraton Surakarta Hadiningrat. Iramanya pun terdengar lebih luruh (halus) dibanding dengan tari lainnya semisal Srimpi, dan dalam penyajiannya tanpa disertai keplok-alok (tepuk tangan dan perkataan). <br />
<br />
<a name='more'></a>Dikatakan tari Bedhaya karena tari ini menyesuaikan dengan gendingnya, seperti Bedhaya Gending Ketawang Ageng (Karya Penembahan Senapati) Bedhaya Gending Tejanata dan Sinom (karya PB IX) Bedhaya Pangkur (karya PB VIII), Miyanggong (karya PB IV), Duradasih (karya PB V), dan lainnya. Siapa sebenarnya pencipta tari Bedhaya Ketawang itu sendiri sampai sekarang memang masih simpang siur.<br />
<br />
Bedoyo Ketawang misalnya menurut Sinuhun Paku Buwono X menggambarkan lambang cinta kasihnya Kanjeng Ratu Kidul pada Panembahan Senopati, segala gerak melambangkan bujuk rayu dan cumbu birahi, walaupun dapat dielakkan Sinuhun, Kanjeng Ratu Kidul tetap memohon agar Sinuhun ikut bersamanya menetap di dasar samodera dan bersinggasana di Sakadhomas Bale Kencana ( Singgasana yang dititipkan oleh Prabu Rama Wijaya di dasar lautan) dan terjadilah Perjanjian / Sumpah Sakral antara Kanjeng Ratu Kidul dan Raja Pertama tanah Jawa, yang tidak dapat dilanggar oleh raja-raja Jawa yang turun temurun atau raja-raja penerus.<br />
<br />
Satu sumber menyebutkan bahwa tari ini diciptakan oleh Penembahan Sanapati-Raja Mataram pertama-sewaktu bersemadi di Pantai Selatan. Ceritanya, dalam semadinya Penembahan Senapati bertemu dengan Kanjeng Ratu Kencanasari (Ratu Kidul) yang sedang menari. Selanjutnya, penguasa laut Selatan ini mengajarkannya pada penguasa Mataram ini.<br />
<br />
Sumber lainnya menyebutkan bahwa tari Bedhaya Ketawang ini diciptakan oleh Sultan Agung Anyakrakusuma (cucu Panembahan Senapati). Menurut Kitab Wedhapradangga yang dianggap pencipta tarian ini adalah Sultan Agung (1613-1645), raja terbesar dari kerajaan Mataram bersama Kanjeng Ratu Kencanasari, penguasa laut Selatan. Ceritanya, ketika Sultan Agung sedang bersemadi, tiba-tiba mendengar alunan sebuah gending. Kemudian Sultan Agung berinisatif menciptakan gerakan-gerakan tari yang disesuaikan dengan alunan gending yang pernah didengar dalam alam semadinya itu. Akhirnya, gerakan-gerakan tari itu bisa dihasilkan dengan sempurna dan kemudian dinamakan tari Bedhaya Ketawang.Blognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-85641161273642374842011-06-27T07:23:00.000-07:002011-06-28T05:37:30.420-07:00Tari Jaipong - Sunda - Jawa<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLD40_KOiHPtLBX_VYwTAPoQeACKWI2nfWp3ULV8D1HwYOWLQE5wyOREIxuRHbMshrcBbsVK4Q7gIJ6hirrJ6wCT4CtJwseMskH_eZAUkzWoWGLOHFbmK1Ntb4OIdE7ElCGYLhbfywaDUY/s1600/Jaipong+-+Sunda+-+Jawa+2.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLD40_KOiHPtLBX_VYwTAPoQeACKWI2nfWp3ULV8D1HwYOWLQE5wyOREIxuRHbMshrcBbsVK4Q7gIJ6hirrJ6wCT4CtJwseMskH_eZAUkzWoWGLOHFbmK1Ntb4OIdE7ElCGYLhbfywaDUY/s320/Jaipong+-+Sunda+-+Jawa+2.JPG" width="320" /></a>Jaipongan adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan.</div><div class="separator" style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;">Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran. </div><div class="separator" style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;">Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.</div><div class="separator" style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;"><br />
</div><a name='more'></a><div style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyJXinwcDR9FmKdQ6To2beSKnH2zuDqITNwYZolOGk3z4o6BE3bVNtYJqB6UzOJmNRnomJ5uKVQIoeyA78a4BTlWQ3D5Fmxbt62jQ5evt7CFB7IFmhAdrfQZjzqDcfttHQSuhBiT_ysW1S/s1600/Jaipong+-+Sunda+-+Jawa+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyJXinwcDR9FmKdQ6To2beSKnH2zuDqITNwYZolOGk3z4o6BE3bVNtYJqB6UzOJmNRnomJ5uKVQIoeyA78a4BTlWQ3D5Fmxbt62jQ5evt7CFB7IFmhAdrfQZjzqDcfttHQSuhBiT_ysW1S/s320/Jaipong+-+Sunda+-+Jawa+1.jpg" width="320" /></a>Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yang berperan aktif dalam seni pertunjukan Ketuk Tilu/Doger/Tayub) beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Purwakarta, Indramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya (Ketuk Tilu/Doger/Tayub). Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini. </div><div style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div style="clear: both; text-align: left;">Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat.</div><div style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;">Kemunculan tarian karya Gugum Gumbira pada awalnya disebut Ketuk Tilu perkembangan, yang memang karena dasar tarian itu merupakan pengembangan dari Ketuk Tilu. Karya pertama Gugum Gumbira masih sangat kental dengan warna ibing Ketuk Tilu, baik dari segi koreografi maupun iringannya, yang kemudian tarian itu menjadi populer dengan sebutan Jaipongan.BerkembangKarya Jaipongan pertama yang mulai dikenal oleh masyarakat adalah tari "Daun Pulus Keser Bojong" dan "Rendeng Bojong" yang keduanya merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra dan putri). </div><div class="separator" style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;">Dari tarian itu muncul beberapa nama penari Jaipongan yang handal seperti Tati Saleh, Yeti Mamat, Eli Somali, dan Pepen Dedi Kurniadi. Awal kemunculan tarian tersebut sempat menjadi perbincangan, yang isu sentralnya adalah gerakan yang erotis dan vulgar. Namun dari ekspos beberapa media cetak, nama Gugum Gumbira mulai dikenal masyarakat, apalagi setelah tari Jaipongan pada tahun 1980 dipentaskan di TVRI stasiun pusat Jakarta. Dampak dari kepopuleran tersebut lebih meningkatkan frekuensi pertunjukan, baik di media televisi, hajatan maupun perayaan-perayaan yang diselenggarakan oleh pihak swasta dan pemerintah.</div><div class="separator" style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;">Kehadiran Jaipongan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap para penggiat seni tari untuk lebih aktif lagi menggali jenis tarian rakyat yang sebelumnya kurang perhatian. Dengan munculnya tari Jaipongan, dimanfaatkan oleh para penggiat seni tari untuk menyelenggarakan kursus-kursus tari Jaipongan, dimanfaatkan pula oleh pengusaha pub-pub malam sebagai pemikat tamu undangan, dimana perkembangan lebih lanjut peluang usaha semacam ini dibentuk oleh para penggiat tari sebagai usaha pemberdayaan ekonomi dengan nama Sanggar Tari atau grup-grup di beberapa daerah wilayah Jawa Barat, misalnya di Subang dengan Jaipongan gaya "kaleran" (utara).</div><div class="separator" style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;">Ciri khas Jaipongan gaya kaleran, yakni keceriaan, erotis, humoris, semangat, spontanitas, dan kesederhanaan (alami, apa adanya). Hal itu tercermin dalam pola penyajian tari pada pertunjukannya, ada yang diberi pola (Ibing Pola) seperti pada seni Jaipongan yang ada di Bandung, juga ada pula tarian yang tidak dipola (Ibing Saka), misalnya pada seni Jaipongan Subang dan Karawang. Istilah ini dapat kita temui pada Jaipongan gaya kaleran, terutama di daerah Subang. </div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;">Dalam penyajiannya, Jaipongan gaya kaleran ini, sebagai berikut: 1) Tatalu; 2) Kembang Gadung; 3) Buah Kawung Gopar; 4) Tari Pembukaan (Ibing Pola), biasanya dibawakan oleh penari tunggal atau Sinden Tatandakan (serang sinden tapi tidak bisa nyanyi melainkan menarikan lagu sinden/juru kawih); 5) Jeblokan dan Jabanan, merupakan bagian pertunjukan ketika para penonton (bajidor) sawer uang (jabanan) sambil salam tempel. Istilah jeblokan diartikan sebagai pasangan yang menetap antara sinden dan penonton (bajidor).</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Perkembangan selanjutnya tari Jaipongan terjadi pada taahun 1980-1990-an, di mana Gugum Gumbira menciptakan tari lainnya seperti Toka-toka, Setra Sari, Sonteng, Pencug, Kuntul Mangut, Iring-iring Daun Puring, Rawayan, dan Tari Kawung Anten. Dari tarian-tarian tersebut muncul beberapa penari Jaipongan yang handal antara lain Iceu Effendi, Yumiati Mandiri, Miming Mintarsih, Nani, Erna, Mira Tejaningrum, Ine Dinar, Ega, Nuni, Cepy, Agah, Aa Suryabrata, dan Asep.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;">Dewasa ini tari Jaipongan boleh disebut sebagai salah satu identitas keseniaan Jawa Barat, hal ini nampak pada beberapa acara-acara penting yang berkenaan dengan tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat, maka disambut dengan pertunjukan tari Jaipongan. Demikian pula dengan misi-misi kesenian ke manca negara senantiasa dilengkapi dengan tari Jaipongan. </div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; clear: both; text-align: left;">Tari Jaipongan banyak memengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di masyarakat Jawa Barat, baik pada seni pertunjukan wayang, degung, genjring / terbangan, kacapi jaipong, dan hampir semua pertunjukan rakyat maupun pada musik dangdut modern yang dikolaborasikan dengan Jaipong menjadi kesenian Pong-Dut.Jaipongan yang telah diplopori oleh Mr. Nur & Leni</div>Blognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-1601837747336124452011-06-27T06:34:00.000-07:002011-06-27T06:34:30.318-07:00Tari Barong - Bali<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEqFig7LP466txSYAmFXGOkcTc0eVOFcDDbWOn-i0PqHnCvyi6o8fFHD-a1O5dIFSTR1te8_uTscpsiwKPMeY1w4vwFXXO7d-G-o4hvU6qhygGQmf2yULdrllA4pvyNN8yTMdQCERo4Vp8/s1600/Tari+Barong+-+Bali+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEqFig7LP466txSYAmFXGOkcTc0eVOFcDDbWOn-i0PqHnCvyi6o8fFHD-a1O5dIFSTR1te8_uTscpsiwKPMeY1w4vwFXXO7d-G-o4hvU6qhygGQmf2yULdrllA4pvyNN8yTMdQCERo4Vp8/s320/Tari+Barong+-+Bali+1.jpg" width="320" /></a></div>Barong adalah karakter dalam mitologi Bali. Ia adalah raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Ia merupakan musuh Rangda dalam mitologi Bali. Banas Pati Rajah adalah roh yang mendampingi seorang anak dalam hidupnya. <br />
<br />
Banas Pati Rajah dipercayai sebagai roh yang menggerakkan Barong. Sebagai roh pelindung, Barong sering ditampilkan sebagai seekor singa. Tarian tradisional di Bali yang menggambarkan pertempuran antara Barong dan Rangda sangatlah terkenal dan sering diperlihatkan sebagai atraksi wisata. <br />
<br />
Barong singa adalah salah satu dari lima bentuk Barong. Di pulau Bali setiap bagian pulau Bali mempunyai roh pelindung untuk tanah dan hutannya masing-masing. Setiap Barong dari yang mewakili daerah tertentu digambarkan sebagai hewan yang berbeda. Ada babi hutan, harimau, ular atau naga, dan singa. Bentuk Barong sebagai singa sangatlah populer dan berasal dari Gianyar. <br />
<br />
<a name='more'></a><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5gQ3DjVZjjZdkF3AmG4Q3u0beurD7cI8eUvdr1sg7cArhuNvJ0ppvOvRPV-eldThH4D3EFe8c-UfxIeWSAxPoiwXmvFjPG1Q_CGp5v2lEmOSB4zG-PoSIBrrUjWLf_b9kxYnikw3Ze10m/s1600/Tari+Barong+-+Bali+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="219" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5gQ3DjVZjjZdkF3AmG4Q3u0beurD7cI8eUvdr1sg7cArhuNvJ0ppvOvRPV-eldThH4D3EFe8c-UfxIeWSAxPoiwXmvFjPG1Q_CGp5v2lEmOSB4zG-PoSIBrrUjWLf_b9kxYnikw3Ze10m/s320/Tari+Barong+-+Bali+2.jpg" width="320" /></a></div>Di sini terletak Ubud, yang merupakan tempat pariwisata yang terkenal. Dalam Calonarong atau tari-tarian Bali, Barong menggunakan ilmu gaibnya untuk mengalahkan Rangda.Blognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1769855666342192370.post-32165894758581640862011-06-01T22:38:00.001-07:002011-06-28T06:32:41.144-07:00Mari Lestarikan Budaya Tari Daerah IndonesiaBlognya Ucankhttp://www.blogger.com/profile/04746152334563872920noreply@blogger.com0